Saturday, March 10, 2007

TUNANETRA ITU BERTEKAD ANGGOTA KOMNAS HAM

10-03-2007 SPK UJP
PROFIL - TUNANETRA ITU BERTEKAD ANGGOTA KOMNAS HAM


Oleh Rahma Saiyed

Cita-citanya untuk memperjuangkan hak azasi penyandang cacat, yang selama ini kurang mendapat perhatian pemerintah, membuat Saharuddin Daming bertekad menjadi anggota Komnas HAM.
Kebutaan sejak lahir yang dialami Daming tidak menyurutkan niatnya menggapai keinginan itu.
Demi mewujudkan keinginannya agar tetap eksis memperjuangkan HAM, kandidat doktor di Universitas Hasanuddin ini, lantas mengajukan diri menjadi anggota Komnas HAM periode 2007-2012 dan siap bersaing dengan ratusan pelamar lainnya.
Saharuddin adalah satu-satunya pelamar tuna netra, namun ia tidak risih dan tidak ciut nyali untuk bersaing dengan mereka yang normal.
Bahkan, ia berhasil melewati beberapa tahap penyeleksian anggota Komnas HAM seperti penyeleksian pada administratif, uji publik dan dialog publik.
Tinggal beberapa langkah lagi untuk masuk tahap "fit and proper test" yang merupakan tahap penentuan dari perjuangannya itu.
Bagi kalangan aktivis lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa dan advokat di Sulawesi Selatan, lelaki tuna netra kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 39 tahun lalu ini dikenal sebagai pejuang, dan pengacara tangguh.
Disamping itu, Saharuddin juga aktif memberikan konsultasi hukum serta menjadi penasehat ahli Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial dan Perlindungan Masyarakat Sulawesi Selatan.
Ketulusannhya mengabdian kepada masyarakat juga tak diragukan lagi. Saharuddin saat ini aktif mensupervisi beberapa lembaga antara lain, Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) Sulsel, Forum Advokasi Penyadaran Hak Azasi Penyandang Cacat, Jaringan Kerja Advokasi Penyelenggaraan Pemilu Yang Adil dan Aksesibel bagi Penyandang Cacat (Jakapasca).
Baru-baru ini, ia juga suskes mengemban amanah dari pemerintah dan masyarakat Sulawesi Selatan sebagai Ketua Umum Panitia Pekan Olahraga Penyandang Cacat Tingkat Daerah (Porcada) Sulsel.
Buah pikirannya juga banyak dituangkan dalam beberapa artikel yang sering dimuat media lokal maupun nasional.
Ia juga rajin memberikan komentar terhadap isu-isu politik, hukum dan sosial budaya di beberapa stasiun radio di Makassar.
Saharuddin yang kini dikaruniai dua anak ini mengaku optimis dapat lolos dan menjadi anggota Komnas HAM.
"Saya optimis bisa lolos karena tidak ada saingan yang seperti saya, tuna netra," ujarnya dengan nada bercanda sambil tertawa.
Ketua DPD Penyandang Tuna Netra (Pertuni) Sulsel ini berharap dirinya bisa menjadi representasi penyandang cacat tuna netra pada Komnas HAM.
Menurut Saharuddin, berdasarkan UU Nomor 39/1999 tentang HAM, penyandag cacat berhak memperoleh perlakukan khusus bukan kesamaan dan kesempatan.
Sebab itu, katanya, pemerintah wajib menyiapkan fasilitas khusus bagi penyandang cacat seperti kemudahan bagi penyandang cacat, khususnya mereka yang tidak dapat mendengar seperti melengkapi sound pada tangga lift, dengan demikian setiap warga negara Indonesia dapat terpenuhi hak-haknya.
"Itu semua yang akan saya perjuangkan demi tegak dan tercapainya kemudahan bagi penyandang cacat," ujarnya. (K-RS/MKS1/T010)
(T.K-RS/B/T010/T010) 10-03-2007 23:04:49

Database Acuan Dan Perpustakaan LKBN ANTARA